Sabtu, 26 Jun 2010

Berjabat tangan dengan Wanita bukan Mahram

Pada zaman sekarang, jabat tangan diantara laki-laki dengan perempuan hampir sudah menjadi tradisi, bahkan merasakan malu jika tidak berjabat. Tradisi itu mengalahkan akhlak islam yang mesti ditegakkan. Bahkan mereka menganggap kebiasaan itu jauh lebih baih dan lebih tinggi nilainya daripada syariat Allah yang mengharamkannya. Sehingga jika salah seorang dari mereka diajak dialog tentang hukum syariat, dengan dali-dalil yang kuat dan jelas, tentu serta merta ia akan menuduh anda sebagai orang kolot, ketinggalan zaman, kaku, ekstrim, dan sebagainya.


Sehingga dalam masyarakat kita berjabat tangan dengan bukan mahram sudah tidak ada perasaan bersalah sedikit pun, padahal perkara ini salah disisi syariat islam. Janganlah kita meremehkan perkara ini.

Seandainya mereka melihat secara jernih dan penuh pengetahuan tentang bahaya persoalan tersebut menurut syara' tentu mereka tidak akan melakukan hal tersebut. Sabda Nabi saw :

لأن يطعن في رأس أحدكم بمخيط من حديد خير له من أن يمس امرأة لا تحل له

Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (Hr At-tabrani)

Hal ini juga termasuk di dalam zina tangan, sabda Nabi saw :

العينان تزنيان واليدان تزنيان والرجلان تزنيان والفرج يزني

Kedua mata berzina, kedua tangan berzina, kedua kaki berzina dan kemaluanpun berzina. (Hr Ahmad)

Lagi hadis Nabi saw :

ولا والله ، ما مست يد رسول الله يد امرأة قط غير أنه يبايعهن بالكلام

Dan demi Allah, sungguh tangan Rasulullah saw tidak pernah menyentuh tangan perempuan sama sekali, tetapi beliau membai'at mereka dengan perkataan. (Hr Muslim)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan