رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). (Al-A'raaf 126)
1. Alhamdulillah, Allah sentiasa beri peluang kepada hambanya yakni kita semua untuk berubah. Seorang mukmin dia tidak akan berputusa asa dari rahmat Allah yang begitu luas itu. Kita tidak boleh mengalah untuk berubah. Suatu masa yang telah lepas berlalu, kita telah berusaha, bersabar dan kita merasa sedikit hasil manisnya benih kesabaran itu, demikian datang lagi ujian menguji kesabaran dan kekuatan pergantungan kita. Jika memang hasilnya masih tidak menyebelahi diri kita, tiada lain teruslah kita berusaha dan bersabar kerana janji Allah sudah pasti tidak akan disiakan. Dalam Al-Quran dinyatakan:
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. (Ath-Thalaaq 2)
Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keredhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-'Ankabuut 69)
“Bergembiralah dengan pilihan Allah untuk kita, sesungguhnya kita tidak mengetahui kebaikan pilihan itu, kadang-kadang kesukaran itu lebih baik bagi kita dari kesenangan”
2. Alam dunia ini akan terus berjalan diatas fitrahnya, fitrah yang telah diciptakan Allah. Teruslah kita melalui fitrah ini, yang bersungguh akan berjaya, jika jahat akan celaka. Yang berdosa ada hasilnya , jika patuh ada natijahnya. Disebalik kita sentiasa meneliti silap-silap yang masih tergantung sesama yang lain.
3. Kita ini lemah, keluarga, saudara-mara dan teman-teman yang menjadi sumber kemanisan, kegembiraan dan semangat dalam kehidupan kita. Kita saling bergantung dan berhajat. Cari dan binalah kekuatan dengan menjaga sebaiknya hubungan ukhuwah persaudaraan ini.
“Kadang kita merasa gembira dengan apa yang mengembirakan orang lain. Biarkan rasa saling gembira dan ada rasa kasih dan sayang ini tidak pudar. Ia tanda dari kejernihan hidup. Besarnya nikmat ini. Syukur atas anugerah perasaan ini. Binalah ia atas dasar keimanan. Kelak janji Tuhan besar ganjaran”
4. Ibu dan Ayah kita sebenarnya yang menajadi perkara utama sumber kejayaan hidup, sudah kuat untuk menjadi pencetus semangat dalam hidup. Sahabatku, masih sempat lagi untuk kita berbuat baik, berbakti kepada ibubapa kita. Mohon maaf dan tebus segala silap. Segalanya tidaklah sia-sia. “Ibu Ayah yang telah mendidikku, terus juga memberi kasih sayangnya, terus bersabar dengan kerenahku, terus biar diri dalam keletihan, terus segar dengan senyuman dan terus memberi dan menolong, menjadi motivasi yang besar dalam hidup aku untuk terus hadapi ujian-ujian hidup ini”. Jasanya memang tak terhitung.
اللَّهُمَّ أعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allah, bantulah aku untuk mengingati-Mu, untuk bersyukur kepada-Mu, dan untuk memperelokkan ibadatku kepada-Mu. (Hr Abu Daud, an-Nasaai dengan sanad yang sahih)
Ya Tuhan kami, ampunlah aku dan ibubapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari berlakunya hisab (hari kiamat). (Surah Ibrahim 41)
“Apapun yang telah kita terlajak, Allah masih beri peluang kita, marilah jauhi dosa, cari bahagia dunia dan akhirat”
13 Muharram 1434 H bersamaan 27 November 2012 M
Selasa, 12.30 am. Terengganu, Malaysia.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan